Senin, 07 Juli 2014

Perbedaan rekaman Analog dan Digital



 alat rekam analog dengan pita

 softwere rekam digital


Mungkin kita sudah sering mendengar tantang rekaman atau sudah pernah menggunakan yang namanya rekaman. Tetapi disini saya akan membahas kembali apa itu rekaman? Apa perbedaan rekaman analog dan juga rekaman digital? bagaimana perkembangannya pada zaman sekarang? Rekaman adalah suatu kejadian yang direkam atau di abadikan dalam audio atau pun dalam video yang dapat disimpan di hard disk atau flash disk dan lain sebagainya. Rekaman analog yaitu merekam suara yang masih menggunakan sinyal elektronik. Sedangkan rekaman digital adalah sudah menggunakan peralatan yang lebih praktis seperti sudah menggunakan pengeras suara, sudah menggunakan energi listrik, dan lain sebagainya. Perkembangan rekaman analog sudah banyak tergantikan dengan rekaman digital karena rekaman digital lebih mudah digunakan dan diproduksi. Maka dari itu perkembangan analog sudah jarang yang menggunakannya.
Rekaman analog maupun rekaman digital sangat berhubungan dengan teknologi komunikasi karena dalam rekaman analog maupun digital dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang ada di luar sana. Dengan temen misalnya, dengan adanya rekaman analog ataupun digital kita dapat berkomunikasi dengan teman-teman kita. Bukan hanya dengan teman kita tetapi dengan semua orang yang ada di dunia ini. Kita dapat mengetahui keadaan di luar sana dengan adanya rekaman analog maupun rekaman digital seperti adanya video tentang tsunami di aceh, masyarakat dunia pun mengetahui kejadian alam tersebut walapun mereka jauh di luar negeri tetapi mereka mengetahuinya karena adanya rekaman video tentang tsunami tersebut. Dalam rekaman digital suara dan gambar lebih jernih sedangkan rekaman analog masih belum jernih. Mungkin rekaman analog pada zaman sekarang ini sudah benar-benar jarang yang menggunkannya karena ribet atau susah untuk menggunkannya dibandingkan dengan rekaman digital. rekaman digital pun sangat mudah untuk diakses dimana pun dan kapan pun.
Rekaman analog dan rekaman digital dapat dimiliki oleh semua orang kecuali suatu label rekaman karena itu dimiliki oleh hak milik perorangan bukan menyeluruh atau semua orang dapat memilikinya dan hanya orang-orang tertentu saja yang dapat memiliki label rekaman tersebut. Rekaman analog atau pun digital banyak yang sudah tidak awam lagi mendengarnya karena pada zaman sekarang rekaman terutama rekaman digital sudah banyak yang menggunakannya bahkan sudah sering digunakan untuk merekan suatu kejadian yang dianggap penting bagi si perekam dan semua orang pun dapat dengan mudah menggunakannya. Pengguna rekaman digital tidak usah ribet untuk menggunakannya karena di dalam rekaman digital sudah terdapat fiture yang membantu pengguna untuk mempermudah cara perekaman dan cara meng-aksesnya agar lebih cepat dibandingkan yang analog. Jika di dalam rekaman analog masih ribet itulah perbedaan yang membuat rekaman digital lebih istimewa dibandingkan dengan rekaman analog.
Alat perekam yang pertama kali ada yaitu phonoautograph yang ditemukan oleh Leon Scott tetapi penemuan yang paling pertama yaitu oleh Thomas Alpha Edison pada tahun 1857 yang biasanya digunakan untuk mempelajari gelombang suara. Phonograph diciptakan dengan seiringnya penemuan telepon pada tahun 1870-an. Setelah penemuan itu barulah bermunculan penemuan lainnya seperti Graphophone yang menciptakannya bukanlah Edison melainkan perusahaan lainnya. Banyak para ilmuwan yang meyakini bahwa penemuan Graphophone ditemukan oleh Edouart-Leon Scott de Martinville pada tahun 1860 di Prancis.
Pada zaman dahulu sebelum adanya rekaman ada proses rekaman lain yaitu Charles Cros yang menemukan piringan hitam pada tahun 1887. Pada tahun 1963 hadirlah kaset yang berfungsi untuk menyimpan dokumen di Eropa. Pada tahun 1980-an baru muncul perusahaan seperti sony dan lain sebgainya yang memproduksi 2 jenis rekaman yaitu rekaman analog dan rekaman digital. Rekaman analog yaitu rekaman yang dilakukan dengan menggunakan loudspeaker dan menggunakan microphone dengan adanya alat tersebut suara si pembicara terdengar lebih besar daripada aslinya. Sedangkan rekaman digital yaitu perekaman suara yang dilakukan dengan cara direkam lalu di simpan di dalam cd, flashdisk, dan lain sebagainya lalu diproduksi ulang dan suara yang dihasilkan sama percis dengan suara awal pada saat proses perekaman. Perbedaan rekaman analog dan digital ini dapat disimpulkan dari hasilnya, suara yang dihasilkan dalam rekaman analog tidak sama percis dengan yang direkam pertama kali tetapi rekaman digital hasil suaranya sama percis dengan awal peroses perekaman terjadi.
Sistem distribusi rekaman tersebut biasanya mempromosikan hasil produksinya kepada masyarakat dengan cara membuat iklan misalnya di media televisi, radio, koran, dan lain sebagainya lalu setelah itu masyarakat akan tertarik dengan hasil produksi tersebut dan membelinya atau mengaksesnya di gadget gadget mereka. Dengan rekaman digital hasil produksinya pun lebih banyak dibandingkan dengan rekaman analog dan cara mendistribusikannya pun lebih mudah dibandingkan yang analog. Karena pada zaman sekarang sudah jarang yang memiliki rekaman analog dibandingkan rekaman digital.
Konsumen pun sangat menghargai produksi rekaman yang sudah di produksi oleh suatu label rekaman. Banyak sekali konsumen yang membeli hasil produksi label rekaman digital tidak hanya orang dewasa saja yang dapat membeli hasil produksi rekaman tersebut tetapi semua kalangan umur dapat membeli hasil produksi rekaman tersebut.

Rekaman digital lebih sering saya gunakan dibandingkan dengan rekaman analog karena pada zaman sekarang sudah jarang sekali yang memiliki rekaman analog. Pada rekaman digital saya bisa mengetahui keadaan diluar sana tidak hanya yang ada disekeliling saya biasanya rekaman ini pun berupa musik yang dapat di dengarkan oleh semua orang termaksud juga saya.

sumber :http://iqbalnurhidayat007.wordpress.com

Hunting foto dengan tema model


Hasil dari kamera Canon 60D dengan lensa canon 85mm f1.8 USM

Hunting foto dengan tema model sangat digemari oleh penghobi fotografi untuk saat ini, bagaimana tidak kita disuguhi oleh model-model cantik dan seksi yang memanjakan mata dan menambah semangat untuk menyalurkan hobi fotografi. untuk yang profesional mungkin harus sesuai dengan tema ,antara baju model dengan lokasi harus padu atau tidak saling bertabrakan. Untuk kalangan hobi saya rasa tidak serumit itu, yang penting pegang kamera dan ada model sudah cukup. Beberapa faktor dapat mendukung hobi fotografi dengan tema model agar didapatkan atau ,menghasilkan sebuah karya yang mungkin dapat menyamai hasil fotografer profesional. 
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi foto yang akan kita hasilkan, diantaranya :
  1. Gear atau alat yang kita gunakan ,yaitu kamera dan lensa yang akan kita pakai untuk memotret   model tersebut. Lensa dengan bukaan difragma besar dapat membantu kita dalam menghasilkan foto yang tajam ,karena dapat memisahkan objek atau model dengan background, dalam hal ini biasa disebut dengan bokeh atau permainan area DOF. selain kamera dan lensa kita juga memerlukan beberapa tambahan alat semisal lampu flash,trigger set, reflektor,lightstand dan tripod.  
  2. Skill atau kemampuan memahami faktor eksposi yang akan kita pakai sesuai kondisi sekitar. Tentunya harus faham dengan menu-menu yang ada pada kamera yang kita pakai. 
  3. Kostum atau baju yang akan dipakai oleh si model, apakah akan memakai baju fantasi,glamour, atau casual. Dalam memilih kostum kita juga harus melihat bentuk tubuh model dan wajah apkah sesuai dengan kostum yang akan dipakai. Jika ingin mudah,simpel dan tidak ribet pakai saja baju casual yang sederhana. 
  4. Lokasi hunting foto model, dalam hal ini lokasi sebenarnya bebas tergantung selera saja,atau bisa juga disesuaikan dengan panjang lensa . Semisal pakai lensa tele lokasi bisa di outdoor, atau kalo lensa medium dan wide bisa di indoor atau studio.  

Beberapa hasil foto model yang diambil dari berbagai event yang pernah saya ikuti  :

1. Event hunting yang berlokasi di waduk gondang Lamongan dengan konsep Harajuku.

Hasil dari kamera canon 30D lensa canon 70-200mm f4 USM


2. Hunting santai bersama komunitas fotografi VIP di Lamongan tepatnya di telogo rancang. dengan 
konsep holiday.
 Hasil kamera canon 30D lensa canon 70-200mm f4 USM


3. Event hunting di Kampoeng djawi wonosalam jombang dengan konsep tradisional Jawa.

.
Hasil kamera canon 30D lensa 70-200mm f4 USM



4. Event Hunting bersama fotografi Tuban, dengan konsep Japenese berbie.
 
Hasil kamera canon 60D lensa canon 85mm f1.8 USM



5. Event hunting yang berlokasi di Ciputra world surabaya , dengan konsep sexy casual.

Hasil kamera canon 60D lensa 70-200mm f4 USM



6.  Hunting privat di Telogo Bandung Lamongan dengan konsep penari Bali.

Hasil kamera canon 600D lensa Helios 58mm f2

narsis dulu sebelum hunting bersama personil VIP Lamongan  

Sabtu, 05 Juli 2014

Inspirasi Band era 90an

Suatu sore di sebuah hotel di kota Batu Malang selepas acara seminar,saya iseng menyalakan radio, oh ya sori disini sebenarnya membuka bukan menyalakan radio konvensional seperti jaman dulu,ya mungkin sudah g jamannya. saya mendengarkan radio dari hape smartphone yang terkenal karena fitur pesan singkatnya,pasti sobat blogger sudah tahu hape yang saya maksud. Secara tidak sengaja terdengar sebuah lagu dengan lirik  seperti ini

        " Dongeng sebelum tidur
          Ceritakan yang indah biarku terlelap
          Dongeng sebelum tidur
          Mimpikan diriku mimpikan yang indah "


yup langsung pikiran saya seperti tertarik ke belakang alias flashback ke masa dimana lagu itu pernah booming di jamannya, kalo tidak salah sekitar tahun '97 dimana suhu politik di Indonesia sedang panas-panasnya, maaf malah jadi nyerempet ke politik . Mungkin sobat blogger yang seumuran dengan saya atau malah yang lebih tua dari saya pasti kenal dengan lirik yang saya tulis di atas. Band yang membawakan lagu tersebut adalah Wayang, mungkin sangat familier dan mudah menyebutkan band-band di era Wayang, karena jumlah band pada saat itu tidak sebanyak band sekarang, semisal Stinky,Basejam,Jamrud,Boomerang,Edane,Dewa19,Slank,Kahitna,Java Jive, Bragi, Five minutes. Band-band jaman sangat mudah dikenal dan tidak hanya numpang lewat satu album, atau malah cuma satu single buat RBT (Ring Back Tone) seperti sekarang. Perjalanan Band jaman dulu tidak mudah untuk masuk dapur rekaman seperti sekarang. Karena harus melewati tahapan panjang. Urusan skill sangat diperhatikan karena jaman dulu masih menggunakan pita kaset yang harus sekali take, tidak di potong-potong seperti sekarang menggunakan softwere komputer. Sebelum era digital atau mp3 sekitar tahun 98 sampai 2000an awal masih ada beberapa grup Band yang masih eksis sampai sekarang, seperti Sheila on7, Padi, Cokelat, Jikustik, Peter Pan (Noah), Ada Band yang sampai sekarang selera musiknya masih berkualitas. Jadi ingat majalah Hotchord dan majalah Bolong yang berisi chord gitar.      
Untuk sekarang ini hampir tiap tahun pasti bermunculan band-band baru yang menghiasi layar kaca, entah selera musik di pasaran sudah berubah atau bagaimana saya kurang mengerti, dari telinga saya terasa monoton, bisa dibilang band satu dengan lainnya lagu yang diciptakan hampir sama. seperti jamannya lagu melayu sekitar tahun 2005 ,pertama kali munculnya Kangen Band dan Radja. Mungkin 2 tahun belakangan ini banyak bermunculan Boyband dan Girlband yang sedikit membingungkan yang mana Boy dan yang mana Girl, semua tampak sama. Sepertinya ada yang aneh selera musik di negeri ini sekarang. Dan band-band berkualitas seperti Sheila on7, Padi, Boomerang tidak sanggup bersaing karena pihak label lebih mengutamakan trend daripada kualitas. Malah sekarang ini yang berkualitas adalah band indie , silahkan kunjungi situs-situs seperti Reverbnation atau Myspace disana masih banyak musik berkualitas. Mungkin inilah tulisan saya tentang musik di indonesia.

Untuk mengingat Band era 90an ada beberapa yang saya ingat  :

1. BaseJame

Base Jam pernah berjaya di era 90-an dengan lagu hits seperti Bukan Pujangga, Bagai Pelangi, dan Teman Lama. Dipunggawai oleh Adon Saptowo dan Sigit Wardana pada vokal, Base Jam pernah menjadi band paling digandrungi di Indonesia di masa yang lalu.

2. Wayang

Masih ingat lagu Dongeng atau Damai yang pernah populer beberapa puluh tahun silam bukan? Tentu ingat pula dengan band yang membawakan lagu hits ini, Wayang. Apalagi band yang terbentuk pada tahun 1995 silam ini sempat bikin heboh dengan drummer ciliknya, Gilang Ariestya.

3. Stinky

Jika remaja jaman sekarang lebih mengenal sosok Andre Taulany sebagai komedian yang cengar-cengir di televisi, tak demikian dengan para ABG era 90-an. Mereka pastinya sangat menikmati suara Andre sebagai vokalis Stinky yang saat itu sedang ngehits dengan lagu-lagu seperti Mungkinkah, Cinta Suci, dan Jangan Tutup Dirimu.

4. Java Jive

Para muda-mudi era 90-an tentu tak begitu saja melupakan Java Jive sebagai salah satu band favorit mereka. Band yang terbentuk tahun 1993 silam ini pernah berjaya dengan lagu-lagunya yang sukses di pasaran seperti Gadis Malam, Kau Yang Terindah, dan Kasmaran.

5. Bragi

Tiga bersaudara yang terdiri dari Aldi, Rendi, dan Echa ditambah dengan Erwin sepakat membentuk grup band Bragi pada tahun 1996 silam. Keputusan tersebut ternyata tak salah. Bragi sempat merajai tangga lagu tanah air dengan lagu-lagu apik seperti Janji dan Dia.